Titik Dzahir – Iyuy Musik

🎵 Titik Dzahir – Iyuy Musik

Judul: Titik Dzahir
Artis: AA Iyuy feat. Mr.X
Album: Masa Kelam
Penerbit: Saung AA Iyuy AI Music
Software Produksi: FL Studio AI Music
Dikodekan oleh: Saung AA Iyuy FL Studio
Komposer & Konduktor: AA Iyuy
Tanggal Produksi: Juni–Juli 2025

🎙️ Tentang Lagu Ini

Titik Dzahir adalah karya musik eksistensial yang ditulis dan diciptakan oleh AA Iyuy, diproduksi secara mandiri di Saung AA Iyuy menggunakan FL Studio AI Music. Lagu ini adalah bagian dari album Masa Kelam, yang menampilkan perjalanan batin, luka, kehampaan, dan pencarian makna terdalam manusia.

Bersama Mr.X, lagu ini membawa suasana gelap, kontemplatif, dan spiritual dengan nuansa ambient-elektronik. Setiap kata dan denting musiknya adalah meditasi audio—membongkar ego untuk menemukan eksistensi sejati.

📝 Lirik Lengkap – Titik Dzahir

Kurebahkan di reruntuhan waktu, Langit menggantung tanpa warna. Jiwaku tenggelam dalam sunyi, Tanpa nama, tanpa arah, tanpa makna. Bumi berpijak tak lagi padaku, Langkah terkoyak bayangan Debu dari mimpi yang mati, Melihat langit yang tinggi. Di titik Zahir aku terdiam Meninggalkan jasad dan jiwa. Dosa menjadi doa, membisu, Aku hancur... agar aku ada. Malam memakan mentari, Diriku menggugat sunyi. Duka menari di mataku, Aku bertanya... tak terjawab? Tak ada nama, tak ada luka, Kehampaan merayap di dada. Temukan diriku dari kehancuran, Bukan takut tapi rasa rindu. Aku... terbakar dalam dingin! Aku... disayat cahaya yang buta! Aku... memeluk gelap yang suci! Titik Zahir... awal yang kubuka, sendiri. Di titik Zahir aku terdiam Meninggalkan jasad dan jiwa. Dosa menjadi doa, membisu, Aku hancur... agar aku ada. "La ilaha illa Ana... fa‘budni… Aku lebih dekat dari urat nadimu." Dalam sepi Aku berbicara, dzikirku Tapi siapa yang mendengar suara-Nya? Kupeluk retak dalam batinku, Kubakar ego di altar sunyi. Kutemui Cinta bukan di surga, Tapi dalam luka yang tiada henti. Di titik Zahir aku terdiam Meninggalkan jasad dan jiwa. Dosa menjadi doa, membisu, Aku hancur... agar aku ada. "Jangan cari Aku di luar sana..." "...carilah Aku... dalam kehancuran..ini"